Kamis, 15 Mei 2014

Orang Nasrani Bertanya tentang Nabi Isa dalam Al-Quran / Ask about the Christian followers of Prophet Jesus in the Quran



Pertanyaan Orang Nasrani tentang Nabi Isa ‘Alaihissalam

Pertanyaan (bahasa inggris)

InteResting reading… As a devoted christian, I of course know , what the bible says about Jesus/Isa.  It is therefore very interesting for me to get to know, what the quran says about him.
especially the “Al Muharrar Al Wajiz” ,which to some extent bears the same message as the revelation of st. john, the theologian. ( correct me if i´m wrong)  i have a question to this: The article states: All muslim agree to have faith upon the content of hadith mutawatir . Should the term muslim be understoon as, a person WHO submits til the will of god or does it Refer to, a peson of the islamic faith?
In my personal view, Jesus certainly is very much alive. i have witnessed terminally sick people recovering to perfect Health by praying  to Jesus/isa and being prayed for.
I am very keen to learn more about islam and the quran, as i, beeing the christian i am, have sworn to protect the children of Abraham.
And you are perfectly right, god knows best, god is greater.
E-mail : basedon**@gmail.com
Terjemah Pertanyaan

Artikel yang menarik tentang kenaikan Yesus… Sebagai pengikut loyal agama nasrani, saya tentu saja telah mengetahui, apa yang Injil katakan tentang Jesus/Isa. Oleh karena itu saya sangat tertarik untuk mengetahui apa yang disebutkan dalam al-Quran tentang beliau.
Terutama dengan “Al Muharrar Al Wajiz” yang pada beberapa bahagian menunjukkan kesamaan dengan wahyu saint john sang teologis.
Saya punya pertanyaan mengenai hal ini: dalam artikel dikatakan: “Umat Islam sepakat untuk mengimani kandungan hadis yang mutawatir” . Apakah istilah muslim disini perlu dipahami sebagai, seseorang yang tunduk dan patuh terhadap keinginan Tuhan, atau apakah muslim disini ditujukan ke orang yang menganut agama Islam?
Pendapat pribadi saya, Yesus tentu saja sangatlah ‘hidup’. Saya telah menyaksikan orang yang menderita sakit sangat parah, kemudian berangsur-angsur sembuh secara total dengan cara berdoa kepada Yesus/Isa atau dengan didoakan kepada Yesus.
Saya sangat tertarik untuk belajar Islam dan Quran, sebagaimana saya, seorang nasrani, telah mengambil sumpah untuk melindungi seluruh anak cucu Nabi Ibrahim.
Dan Anda sungguh benar, bahwa Tuhan lah yang paling mengetahui, dan Tuhan lah yang paling berkuasa.
E-mail : basedon**@gmail.com

Jawaban:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Ini untuk pertama kalinya kami melakukan diskusi serius tentang masalah agama dengan penganut nasrani. Karena itu, mohon maaf jika kami tidak bisa melakukan perbandingan dengan apa yang ada dalam injil. Sehingga kami hanya akan memfokuskan pembahasan tentang Isa dan konsep agama yang diajarkan oleh Isa sebagaimana yang dijelaskan dalam al-Quran.
Ada beberapa hal yang ingin kami sampaikan terkait Nabi Isa dan ajarannya,

Pertama, tentang prinsip tauhid

Al-quran menjelaskan bahwa semua nabi dan rasul yang diutus oleh Allah memiliki misi tunggal yang sama, yaitu mengajarkan manusia untuk mengesakan Tuhan, dan tidak menyekutukannya. Tak terkecuali Nabi Isa. Beliau diutus oleh Allah, juga dalam rangka mengajarkan tauhid kepada manusia. Agar semua manusia hanya beribadah kepada Allah dan bukan selainnya.

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ

Sungguh Aku telah mengtus seorang rasul untuk tiap umat, tujuannya agar mereka beribadah kepada Allah dan menjauhi thaghut” (QS. An-Nahl: 36).
Thaghut adalah semua makhluk yang disembah selain Allah.
Allah juga berfirman,

وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ

Tidaklah Aku mengutus rasul sebelum engkau (wahai Muhamad), kecuali Aku wahyukan kepadanya, bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Aku. Karena itu beribadahlah hanya kepada-Ku.” (QS. Al-Anbiya: 25)
Ayat yang menyebutkan tentang ini dalam al-Quran sangat banyak sekali. Semoga dua ayat di atas sudah sangat mewakili.

Kedua, siapakah Isa dan ibunda Maryam

Kami sangat yakin bahwa muslim dan nasrani sama-sama sepakat bahwa yesus dan ibunda Maryam, keduanya manusia. Makhluk yang diciptakan oleh Tuhan. Allah berfirman,

إِنَّ مَثَلَ عِيسَى عِنْدَ اللَّهِ كَمَثَلِ آدَمَ خَلَقَهُ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ

Sesungguhnya Isa itu seperti Adam. Allah ciptakan dia dari tanah, kemudian Allah berfirman ’Kun’ muncullah, maka muncullah dia.” (QS. Ali Imran: 59)
Diantara bukti bahwa Nabi Isa dan ibunda Maryam hanya manusia, mereka mengkonsumsi makanan dan hidup layaknya manusia lainnya. Allah berfirman,

مَا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِنْ قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ

Al-Masih Isa bin Maryam hanyalah utusan Allah. Sudah ada banyak utusan-utusan sebelumnya. Sementara ibunya adalah wanita yang jujur. Keduanya mengkonsumsi makanan.” (QS. Al-Maidah: 75).
Hanya saja, kita sepakat bahwa Isa dan Ibnda Maryam adalah hamba yang dekat dengan Tuhan, makhluk yang istimewa di sisi Tuhan. Dalam arti, mereka adalah orang yang sangat taat kepada Tuhannya. Meskipun mereka istimewa dan dekat dengan Tuhan, apakah kemudian mereka akan menjadi Tuhan? Atau mereka memiliki salah satu sifat Tuhan?
Kami yakin, kita semua akan sepakat menjawab: Tidak. Karena mustahil, makhluk bisa menjadi seperti Tuhan, atau memiliki salah satu sifat Tuhan.
Seperti inilah yang diajarkan Nabi Isa seperti yang Allah sebutkan dalam al-Quran.

وَإِذْ قَالَ اللَّهُ يَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ أَأَنْتَ قُلْتَ لِلنَّاسِ اتَّخِذُونِي وَأُمِّيَ إِلَهَيْنِ مِنْ دُونِ اللَّهِ

Allah berfirman: ”Wahai Isa bin Maryam, apakah engkau pernah mengatakan kepada umat manusia, jadikanlah aku dan ibuku sebagai tuhan selain Allah…”
Apa jawaban Nabi Isa setelah mendapatkan pertanyaan ini,

قَالَ سُبْحَانَكَ مَا يَكُونُ لِي أَنْ أَقُولَ مَا لَيْسَ لِي بِحَقٍّ إِنْ كُنْتُ قُلْتُهُ فَقَدْ عَلِمْتَهُ تَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي وَلَا أَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِكَ إِنَّكَ أَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ

Isa berkata: ”Maha Suci Engkau. Aku tidak pernah mengucapkan sesuatu yang tidak berhak kuucapkan. Jika aku pernah mengucapkannya, sungguh Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa yang ada dalam jiwaku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha mengetahui masalah ghaib.” (QS. Al-Maidah: 116).
Karena itulah, Allah sangat mengingkari orang yang menganggap Isa sebagai anak tuhan dan bagian dari trinitas ketuhanan.
وَقَالُوا اتَّخَذَ الرَّحْمَنُ وَلَدًا . لَقَدْ جِئْتُمْ شَيْئًا إِدًّا. تَكَادُ السَّمَاوَاتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنْشَقُّ الْأَرْضُ وَتَخِرُّ الْجِبَالُ هَدًّا . أَنْ دَعَوْا لِلرَّحْمَنِ وَلَدًا . وَمَا يَنْبَغِي لِلرَّحْمَنِ أَنْ يَتَّخِذَ وَلَدًا
Mereka berkata: “Tuhan yang Maha Pemurah mengambil anak”.  Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar,  Hampir-hampir langit pecah karena Ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mengatakan bahwa Allah yang Maha Pemurah mempunyai anak.  Dan tidak layak bagi Tuhan yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. (QS. Maryam: 88 – 92).
Allah juga mencela orang yang menjadikan makhluk-Nya sebagai bagian trinitas ketuhanan,

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلَّا إِلَهٌ وَاحِدٌ

Sungguh telah kafir mereka yang mengatakan, Allah itu salah satu dari 3 trinitas. Padahal tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Tuhan yang Esa.” (QS. Al-Maidah: 73).
Kami tidak tahu secara menyeluruh, sejauh mana status Nabi Isa bagi orang nasrani. Yang jelas, jika orang nasrani menganggap Isa sebagai anak Tuhan, ada banyak hal yang membuat kami keheranan,
Bagaimana mungkin Tuhan mengangkat makhluk-Nya di kalangan manusia sebagai anak? Yang kami tahu, ini keyakinan paganisme yang mengganggap adanya anak dewa. Satu keyakinan primitif yang sangat tidak masuk akal.
Jika Nabi Isa anak Tuhan, mengapa Tuhan membiarkannya mati disalib – sebagaimana gambar patung yang banyak dipajang oleh orang nasrani? Seharusnya anak Tuhan memiliki kekuatan yang luar biasa, apalagi hanya melawan beberapa pasukan yang hendak membunuhnya.
Jika itu alasannya sebagai penebusan dosa. Dan Nabi Isa membiarkan orang-orang menyimpang itu, mensalib dirinya. Namun ini juga masih membuat kami keheranan, apakah seperti itu yang diajarkan dalam nasrani? Menebus dosa dengan cara disalib. Bukankah ini ajaran yang sangat mengerikan?
Mungkin ada yang beralasan, itu masalah prinsip yang hanya bisa diikuti tanpa kritik. Jika demikian, ini mengundang keheranan, jika memang itu prinsip, mengapa prinsip semacam ini tidak ditiru oleh penganut Isa. Kami tidak pernah mendengar ada gerakan Paus atau Pastur secara bersama-sama menggantung diri atau mensalib dirinya sebagai bentuk penebusan dosa bagi seluruh umatnya. Bukankah prinsip Nabi itu harus diikuti dan dilestarikan?

Ketiga, Status Nabi Muhammad dan Nabi Isa

Bagi kami, Nabi Isa dan Nabi Muhammad statusnya sama. Keduanya manusia, makhluk Allah, yang Allah utus sebagai nabi dan rasul. Yang membedakan antara kami dan umat nasrani, kami berkeyakinan bahwa nabi Muhammad adalah nabi terakhir yang menjadi penghujung dakwah para nabi sebelumnya.
Dalam al-Quran Allah menegaskan bahwa Nabi Isa telah menyampaikan berita tentang kedatangan Nabi terakhir ini kepada umatnya, yaitu Bani Israil,

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ

Ingatlah ketika Isa Ibnu Maryam berkata: “Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan datangnya seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad).” Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: “Ini adalah sihir yang nyata.” (QS. As-Shaf: 6).
Dan kami memiliki dugaan sangat kuat, bahwa sejatinya di Injil telah disebutkan mengenai kehadiran nabi terakhir ini. Artinya orang nasrani sepakat bahwa akan ada Nabi yang menjadi penghujung nabi-nabi sebelumnya.
Yang membuat kami keheranan, mengapa hingga sekarang kaum nasrani tidak bersedia beriman kepada Nabi terakhir ini?.
Baik, anggap bahwa orang nasrani tidak mengakui bahwa Muhammad adalah nabi terakhir. Tapi bukankah mereka meyakini akan ada nabi terakhir setelah Isa? Lalu jika bukan Muhammad, kapan munculnya nabi terakhir itu?
Hingga saat ini, kami belum mendengar keberadaan nabi terakhir versi nasrani. Apa berarti injil berdusta ketika mengabarkan adanya nabi terakhir?

Keempat, Kritik untuk pernyataan anda

berikutnya, kami ingin mengkritisi pernyataan anda, “Pendapat pribadi saya, Yesus tentu saja sangatlah ‘hidup’. Saya telah menyaksikan orang yang menderita sakit sangat parah, kemudian berangsur-angsur sembuh secara total dengan cara berdoa kepada Yesus/Isa atau dengan didoakan”
Sebelumnya perlu dibedakan antara mengobati dan menyembuhkan. Manusia bisa mengobati, namun tidak bisa menyembuhkan. Karena bagi kami, satu-satunya yang bisa menyembuhkan hanyalah Tuhan Sang Pencipta. Manusia, siapapun dia, tidak mampu menyembuhkan. Sekalipun dia seorang nabi.
Karena itu, ketika muslim mengharapkan kesembuhan, dia berobat ke dokter atau tabib, kemudian kami minta kepada Allah agar diberi kesembuhan.
Dengan demikian, pernyataan anda di atas, kami anggap sebagai perbuatan yang bermasalah. Bagaimana mungkin Nabi Isa bisa menyembuhkan, sementara menurut keyakinan anda, beliau sudah mati disalib? Bagaimana mungkin Nabi Isa bisa menolong orang lain, sementara ketika beliau disalib, beliau tidak bisa menolong dirinya sendiri.
Pada pernyataan di atas, anda beralasan bahwa penyembuhan dengan doa itu terbukti dan terjadi. Seperti yang anda nyatakan, ”Saya telah menyaksikan orang yang menderita sakit sangat parah, kemudian berangsur-angsur sembuh secara total dengan cara berdoa kepada Yesus”.
Bagi kami, ini alasan yang tidak kurang tepat. Karena terbukti sembuh, bukan alasan untuk membenarkan suatu praktek pengobatan yang salah.
Orang budha mencari kesembuhan dengan berdoa kepada patung budha shidarta dan terkadang itu sembuh. Apa ini bisa jadi alasan bahwa patung budha shidarta ‘hidup’?
Orang hindu mencari kesembuhan dengan berdoa kepada patung wisnu, dan terkadang itu sembuh. Apa ini bisa jadi alasan bahwa patung wisnu itu ‘hidup’?
Betapa banyak orang yang berobat ke tukang sihir (dukun) kemudian dia sembuh. Apakah ini bisa dijadikan bukti bahwa praktek si tukang sihir itu benar?
Ada orang yang berobat dengan cara menghisap darah binatang atau bahkan darah manusia, kemudian dia sembuh. Apakah berarti prakteknya bisa dibenarkan?
Sebagaimana ada orang yang ingin kaya, kemudian dia menggunakan cara yang tidak dibenarkan, seperti sihir atau ilmu hitam, dan kemudian dia sukses. Apakah berarti tindakannya dibenarkan?
Karena itu, sekali lagi, benar dan tidaknya perbuatan seseorang, tidak bisa diukur dengan hasil jarak dekat. Karena Allah Yang Maha Kuasa di atas segalanya, bisa saja mengabulkan harapan orang itu, meskipun dia menempuhnya dengan cara melanggar aturan. Bukan karena Allah setuju, namun karena Allah memberikan kenikmatan kepada siapapun.
Kelima, Makna Muslim
Secara bahasa, muslim memang artinya ’orang yang pasrah’ tunduk dan patuh kepada aturan Tuhan.
Namun secara istilah, muslim adalah orang yang patuh terhadap aturan nabi yang diutus kepadanya. Sehingga muslim adalah mereka yang tunduk kepada aturan Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Allah menyebutnya sebagai agama islam.

وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ فَسَأَكْتُبُهَا لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَالَّذِينَ هُمْ بِآيَاتِنَا يُؤْمِنُونَ . الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِنْدَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ أُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

"Maka akan aku tetapkan rahmat-Ku untuk orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat kami”. (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Al-A’raf: 156 – 157).
Ketika nabi itu datang, tidak boleh ada ajaran lain, selain ajaran yang beliau sampaikan. Sebagaimana ketika Nabi Isa datang, semua orang yahudi harus patuh kepada Isa. Dan itulah islam. Jika tidak, apa manfaat Allah mengutus nabi-Nya, sementara mereka bisa bebas mengikuti dan memilih ajaran lainnya?.

وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi." (QS. Ali Imran: 85).
Terakhir, sebelumnya mohon maaf, kami sebenarnya keheranan dengan diskusi ini. Karena anda meminta kajian tentang Nabi Isa, agama islam, sesuai dengan apa yang ada dalam al-Quran.
Sementara kita belum sepakat, apakah keterangan dalam al-Quran bisa diakui bersama ataukah tidak. Karena yang kami dengar, kaum nasrani tidak mengakui al-Quran sebagai kitab Allah.
Jika orang nasrani tidak mengakui al-Quran, bagaimana kami bisa meyakinkan anda dengan jawaban yang bersumber dari al-Quran?
Hampir semua agama dan aliran memiliki kitab suci. Dan bagi kami, satu-satunya kitab suci yang masih otentik dari Tuhan hanya al-Quran. Selain itu, adalah kitab buatan manusia atau kitab Tuhan namun sudah diubah.
Karena itulah, teks asli al-Quran selalu kami jaga. Jika harus diterjemahkan, kami tetap mencantumkan teks asli al-Quran sebagaimana ketika diturunkan.
Tentang injil, kami pernah mendengar bahwa orang nasrani sendiri meragukan keotentikannya. Bahkan sebagian meyakini – bukan lagi ragu – bahwa injil telah diubah. Karena itulah, hampi seluruh umat nasrani tidak pernah tahu teks injil yang aslinya. Mengapa tidak dilestarikan? Bukankah itu kitab Tuhan. Mereka hanya mendapatkan versi terjemahan tanpa teks asli.
Kami lihat, nampaknya orang nasrani sangat tidak rajin membaca kitabnya. Sebagian orang nasrani hanya menyentuh bible setiap minggu saja. Sisanya dia habiskan untuk kegiatan kesehariannya. Hanya beberapa anak didik gereja yang menekuni injil. Itupun karena tuntutan profesinya sebagai calon pastur.
Berbeda dengan kaum muslimin. al-Quran menjadi pegangan keseharian mereka. Tanpa memandang latar belakang. Artinya, tidak hanya tokoh agama. Karena al-Quran diajarkan untuk semuanya, sejak usia bisa bicara hingga usia tua. Apapun profesinya, apapun jenis kelaminnya. Kami mendapatkan banyak kesimpulan berharga ketika mengkaji al-Quran. Dan membacanya saja, kami meyakini akan mendapatkan pahala di sisi Tuhan.
Mengapa injil di tangan orang nasrani tidak disikapi yang sama oleh umatnya seperti yang dilakukan kaum muslimin terhadap al-Quran?
Jika kami boleh menyampaikan analisis, mungkin bisa jadi itu karena injil tidak mencantumkan bahasa asli kitab itu ketika diturunkan.
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembinawww.KonsultasiSyariah.com)
Diposkan kembali oleh buya nirbuano

Tidak ada komentar:

Posting Komentar