Jumat, 16 Mei 2014

Sukun Manfaat Buah, Daun, Getah dan Kayunya



Sukun (pohon)
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
A. altilis
Artocarpus altilis
(Parkinson) Fosberg
Sukun adalah nama sejenis pohon yang berbuah. Buah sukun tidak berbiji dan memiliki bagian yang empuk, yang mirip roti setelah dimasak atau digoreng. Karena itu, orang-orang Eropa mengenalnya sebagai "buah roti" (Ingg.: breadfruit; Bld.: broodvrucht, dll.).
Sukun sesungguhnya adalah kultivar yang terseleksi sehingga tak berbiji. Kata "sukun" dalam bahasa Jawa berarti "tanpa biji" dan dipakai untuk kultivar tanpa biji pada jenis buah lainnya, seperti jambu klutuk dan durian. "Moyangnya" yang berbiji (dan karenanya dianggap setengah liar) dikenal sebagai timbul, kulur (bahasa Sunda), atau kluwih (bahasa Jawa), kulu (bahasa Aceh), kalawi (Minang). Di daerah Pasifik, kulur dan sukun menjadi sumber karbohidrat penting. Di sana dikenal dengan berbagai nama, seperti kuru, ulu, atau uru. Nama ilmiahnya adalah Artocarpus altilis.
Pohon sukun (atau pohon timbul) umumnya adalah pohon tinggi, dapat mencapai 30 m, meski umumnya di pedesaan hanya belasan meter tingginya. Hasil perbanyakan dengan klon umumnya pendek dan bercabang rendah. Batang besar dan lurus, hingga 8 m, sering dengan akar papan (banir) yang rendah dan memanjang.
Bertajuk renggang, bercabang mendatar dan berdaun besar-besar yang tersusun berselang-seling; lembar daun 20-40 × 20-60 cm, berbagi menyirip dalam, liat agak keras seperti kulit, hijau tua mengkilap di sisi atas, serta kusam, kasar dan berbulu halus di bagian bawah. Kuncup tertutup oleh daun penumpu besar yang berbentuk kerucut. Semua bagian pohon mengeluarkan getah putih (lateks) apabila dilukai.
Perbungaan dalam ketiak daun, dekat ujung ranting. Bunga jantan dalam bulir berbentuk gada panjang yang menggantung, 15-25 cm, hijau muda dan menguning bila masak, serbuk sari kuning dan mudah diterbangkan angin. Bunga majemuk betina berbentuk bulat atau agak silindris, 5-7 × 8-10 cm, hijau. Buah majemuk merupakan perkembangan dari bunga betina majemuk, dengan diameter 10-30 cm. Forma berbiji (timbul) dengan duri-duri lunak dan pendek, hijau tua. Forma tak berbiji (sukun) biasanya memiliki kulit buah hijau kekuningan, dengan duri-duri yang tereduksi menjadi pola mata faset segi-4 atau segi-6 di kulitnya.
Biji timbul berbentuk bulat atau agak gepeng sampai agak persegi, kecoklatan, sekitar 2,5 cm, diselubungi oleh tenda bunga. Sukun tidak menghasilkan biji, dan tenda bunganya di bagian atas menyatu, membesar menjadi 'daging buah' sukun.
Buah sukun (tak berbiji) merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat di pelbagai kepulauan di daerah tropik, terutama di Pasifik dan Asia Tenggara. Sukun dapat dimasak utuh atau dipotong-potong terlebih dulu: direbus, digoreng, disangrai atau dibakar. Buah yang telah dimasak dapat diiris-iris dan dikeringkan di bawah matahari atau dalam tungku, sehingga awet dan dapat disimpan lama.
Di pulau-pulau Pasifik, kelebihan panen buah sukun akan dipendam dalam lubang tanah dan dibiarkan berfermentasi beberapa minggu lamanya, sehingga berubah menjadi pasta mirip keju yang awet, bergizi dan dapat dibuat menjadi semacam kue panggang. Sukun dapat pula dijadikan keripik dengan cara diiris tipis dan digoreng.
Sukun dapat menghasilkan buah hingga 200 buah per pohon per tahun. Masing-masing buah beratnya antara 400-1200 gr, namun ada pula varietas yang buahnya mencapai 5 kg. Nilai energinya antara 470-670 kJ per 100 gram. Tidak mengherankan bila sukun menarik minat para penjelajah Barat, yang kemudian mengimpor tanaman ini dari Tahiti ke Amerika tropis (Karibia) pada sekitar akhir 1780an untuk menghasilkan makanan murah bagi para budak di sana.
Asal-usul sukun diperkirakan dari kepulauan Nusantara sampai Papua. Mengikuti migrasi suku-suku Austronesia sekitar 2000 tahun sebelum Masehi, tanaman ini kemudian turut menyebar ke pulau-pulau di Pasifik. Diperkirakan pada masa perdagangan rempah di akhir zaman Majapahit, sukun menyebar ke Jawa dari Maluku. Karena pengaruh kolonisasi bangsa-bangsa Eropa, sukun ini lalu menyebar ke barat antara tahun-tahun 1750-1800 ke Malaysia, India, Srilangka, Mauritius, dan pada 1899 tiba di Afrika. Kini sukun telah menyebar luas di berbagai belahan dunia terutama di lingkar tropis.
Sukun menyukai iklim tropis: suhu panas (20-40˚C), banyak hujan (2000-3000 mm pertahun) dan lembap (lengas nisbi 70-90%), dan lebih cocok di dataran rendah, di bawah 600 m dpl., meski dijumpai sampai sekitar 1500 m dpl. Anakan pohon lebih baik tumbuh di bawah naungan, namun kemudian membutuhkan matahari penuh untuk tumbuh besar. Meskipun kebanyakan kultivarnya akan tumbuh dengan baik pada tanah-tanah aluvial yang subur, dalam dan berdrainase baik, akan tetapi variasi kemampuannya sangat besar. Maka ada varietas-varietas yang tumbuh baik di tanah berawa, tanah kapur, tanah payau dan lain-lain.

1.          Daging Buah Sukun
Buah sukun tidak berbiji dan memiliki daging yang berserat dan empuk seperti roti, maka dari itu orang Eropa menamai buah sukun ini sebagai buah roti atau breadfruit. Buah sukun sendiri banyak ditemukan sebagai tanaman pekarangan yang diambil buahnya.
Kandungan gizi buah sukun dalam takaran per 100 g:

  • Total Lemak 0.20 g                             0.3 %
  • Lemak Jenuh 0.100 g                          0.5 %
  • Kolesterol 0 mg                                   0.0 %
  • Sodium 2 mg                                       0.1 %
  • Total Karbohidrat 27.10 g                  9.0 %
  • Diet Serat 4.9 g                                   19.6 %
  • Protein 1.10 g                                      2.2 %
  • Vitamin C                                           48.3 %
  • Vitamin B1 Thiamin                           6.0 %
  • Vitamin B2 Riboflavin                       1.8 %
  • Vitamin B3 Niasin                              4.0 %
  • Vitamin B5 Asam Pantotenat acid     5.6 %
  • Vitamin B6                                         15.0 %
  • Kalsium                                               1.7 %
  • Besi                                                     2.8 %
  • Kalium                                                   14.0 %
  • Fosfor                                                  3.0 %
  • Magnesium                                          6.3 %
  • Seng                                                    0.7 %
  • Tembaga                                              4.0 %
  • Mangan                                               3.0 %
  • C Sistein                                              1.7 %
  • F Fenilalanin                                       3.0 %
  • I Isoleusin                                           4.6 %
  • K Lisin                                                1.8 %
  • L Leusin                                              2.4 %
  • M Metionin                                         1.9 %
  • T Treonin                                             5.0 %
  • Tirosin                                                 2.2 %
  • V Valin                                                   2.6 %
  • W Triptofan                                        10.7 %
Manfaat Buah Sukun:

a.       Gangguan ginjal
Ambil segenggam daun sukun kering (kurang lebih 15 gram) yang telah dirajang atau dipotong kecil-kecil. Seduh dengan air panas seperti membuat teh. Ramuan tersebut disaring untuk diambil airnya. Rasanya memang agak pahit, untuk menguranginya dapat ditambahkan gula batu atau madu.
Cara lain, ambil 3 lembar daun hijau tua tetapi masih menempel di dahan. Cuci bersih pada air mengalir. Rajang daun-daun itu, lalu jemur (jangan langsung kena terik matahari) sampai kering, Siapkan wadah lalu isi dengan air bersih 2 liter. Wadah sebaiknya terbuat dari gerabah tanah, bisa juga berupa panci stainless steel. Didihkan sampai volume air tinggal separuhnya. Selanjutnya, tambahkan air bersih 1 liter, dan didihkan lagi sampai separuh. Ambil dan saring. Warna air rebusan daun sukun adalah merah, mirip teh. Karena rasanya agak pahit, boleh ditambahkan gula batu atau madu.

b.       Penurun kalesterol
Ambil segenggam daun sukun yang sudah kering (15 gram), kemudian campur dengan daun bangle dengan ukuran yang sama atau dua sendok teh serbuk bangle. Seduh dengan air mendidih seperti membuat teh. Jika tak kuat rasa pahitnya, Anda juga bisa menambahkan rasa manis dari gula batu atau madu.

c.        Asam urat
Ambil segenggam daun sukun yang telah dikeringkan (15 gram), campur dengan segenggam daun greges otot (atau dua sendok teh dalam bentuk serbuk). Seduh dengan air mendidih, lalu saring. Setelah dingin minum seperti halnya teh. Dapat juga ditambahkan gula batu atau madu.

Catatan :
Selama meminum ramuan daun sukun, hindari makan sayur bayam, daun singkong dan kangkung serta jeroan atau daging merah, karena dapat meningkatkan kekentalan darah yang membuat otot menjadi kram.

2.   Daun Sukun
Daunnya dapat dijadikan pakan ternak. Kulit batangnya menghasilkan serat yang bagus yang pada masa lalu pernah digunakan sebagai bahan pakaian lokal.

Manfaat Daun Sukun Dan Cara peracikan Obat Alaminya

a.
   Obat Sakit Jantung
Daun sukun ternyata sangat baik untuk anda yang memiliki masalah pada jantung sakit, karena daun sukun bisa menjaga pembuluh darah agar kinerjanya tetap lancar dan aman.

Adapun cara pembuatan ramuannya adalah sebagai berikut:
  • Siapkan 1 lembar daun sukun tua yang langsung anda petik saat itu juga. Hal ini didasari oleh daun yang masih dipohon dan sudah tua memiliki kandungan yang lebih baik ketimbang yang muda.
  • Cuci daun yang daun kita siapkan tadi sampai bersih
  • Jemur daun hingga benar-benar kering.
  • Rebus daun yang kering tadi dengan menggunakan air sekitar 5 gelas
  • Diamkan hingga mendidih dan hanya tersisa 2,5 gelas saja atau separonya.
  • Tambahkan lagi air yang sudah air minum sampai kembali 5 gelas lagi
  • Saring rebusan tadi dan minumlah secara rutin setiap hari.
b.    Obat Sakit Ginjal
Daun sukun juga bisa anda gunakan untuk obat herbal alami menjaga kesehatan organ tubuh ginjal, adapun caranya dengan mengkonsumsi air rebusannya rutin setiap hari.

caranya peracikan ramuannya hampir sama dengan cara yang ada diatas namun bedanya ini hanya menggunkan 1 gelas saja dan diamkan mendidih, langkah terakhir saring dan konsumsi/ minum rebusan rutin tiap hari.

c.    Mencegah Terkena Serangan Kanker
Daun dari tumbuhan ini bermanfaat juga untuk anti peradangan atau  inflamasi.

Adapun caranya adalah sebagai berikut:
  • Siapkan 1 helai daun sukun, siapkan daunnya yang sudah tua yahh (daun kering).
  • Cuci daun sukun tersebut hingga bersih
  • Rebus daun sukun dengan mengunakan air 5 gelas tunggu sampai air mendidih.
  • Setelah air rebusan mendidih, siapkan lagi sekitar 5 gelas, dan tambahkan lagi ke dalam rebusan tersebut, tunggu sampai mendidih lagi.
  • Yang terakhir tambahkan air kembali 5 gelas dan saring rebusan daun sukun.
  • Minum air rebusan rutin setiap hari setelah air rebusan dingin.
d.           Mencegah Penyakit Kolestrol
Apakah anda salah satu orang yang memiliki masalah pada kolestrol tubuh yang menumpuk? Jika iya anda bisa menurunkan kolestrol secara alami dengan menggunakan daun mengkudu.

Adapun cara-cara peracikan obatnya adalah sbb:
  • Siapkan atau Sediakan sekitar satu genggam daun sukun yang sudah kering kering
  • Campur daun sukun yang sudah kering tadi dengan satu genggam daun bangle
  • Langkah selanjutnya seduh kedua daun dengan air panas
  • Diamkan hingga airnya benar-benar dingin
  • Saring seduhan daun sukun tadi dan tambahkan sedikit gula pasir, anda juga bisa menggunakan madu untuk mengurangi rasa pahitnya.
  • Minum rutin hingga kolestrol amda menurun.
e.              Obat asam urat
Cara pembuatan obatnya:
  • Siapkan sekitar  satu genggam daun sukun,pilih daun yang sudah kering, atau daun yang sudah anda keringkan terlebih dahulu.
  • Rebus daun tersebut, jika anda malas merebus anda bisa menyduhnya dengan air panas.
  • Diamkan seduhan daun tadi hingga dingin
  • Minumlah air ini teratur sampai asam urat anda hlang.
Catatan tambahan: jika anda mengkonsumsi air rebusan daun sukun jangan sampai anda mengkonsumsi bersamaan dengan makanan seperti jeroan, sayur bayam, kangkung, dan daun singkong, karena hal ini bisa berbahaya menimbulkan otot anda kram. Jika lebih jelasnya anda harus konsultasikan ke dokter.

3.     Getah Sukun
Getahnya digunakan untuk menjerat burung, menambal (memakal) perahu, dan sebagai bahan dasar permen karet. 


4.      Kayu Sukun
Kayu sukun atau timbul berpola bagus, ringan dan cukup kuat, sehingga kerap digunakan sebagai bahan alat rumah tangga, konstruksi ringan, dan membuat perahu.
Menurut penelitian Enos TANGKE Arung dan rekan dari Departemen Produksi Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman Ekstrak kayu sukun mengandung senyawa artocarpin yang memacu apoptosis pada kanker payudara.

5.      Akar Sukun
Akar :Kulit akar mengandung sembilan senyawa ilavon yakni dari ekstrak dichloromethane yakni cycloartocarpin, artocarpin. chaplashin dari inti akar dan morusin. cudraflavone B. cycloartobiloxantnone. artonin. cudraflavone C. dan artobiloxanthone.
Sumber : Wikipedia dan sumber lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar