Sate Maranggi
Keberadaan sate maranggi
sebagai kuliner khas Kabupaten Purwakarta diklaim oleh dua wilayah yaitu Plered
dan Wanayasa. Sate maranggi di Wanayasa baru muncul pada tahun 1970-an.
Saat itu, Mak Unah (demikian beliau biasa dipanggil) menjualnya dengan cara berkeliling
kampung di Wanayasa. Saat berjualan kerap dilanda rasa khawatir karena saat itu
daerah Wanayasa masih dikelilingi hutan lebat dan masih banyak harimau yang
berkeliaran. Apalagi barang dagangannya adalah mutlak daging yang sudah tentu
menjadi santapan binatang buas tersebut.
Nama
sate maranggi juga belum dimunculkan. Sang nenek biasa menyebut barang
dagangannya dengan istilah sate panggang. Nama sate maranggi baru muncul
baru-baru ini saja.
Melihat
cerita yang diungkapkan Mak Unah di atas, tampaknya harus dikaji ulang mengenai
asal mula sate maranggi. Alasan yang dapat diungkapkan bahwa sebelum tahun 1970
(seperti yang dikatakan Mak Unah) di daerah Plered, seorang pedagang sate
maranggi bernama Mang Udeng yang memiliki nama asli Bustomi Sukmawirdja (65
tahun) telah memulai usaha sate maranggi sejak tahun 1962. Pada tahun 1962,
atau dua tahun setelah pernikahannya dengan Een (55), Mang Udeng mulai
berjualan sate. Seperti kebanyakan pedagang sate ketika itu, ia menjual sate
sapi atau kerbau di sekitar Pasar Plered, Kecamatan Plered, Kabupaten
Purwakarta.
”Sekitar
tahun 1965, jumlah penjual sate kerbau atau sapi semakin banyak. Aku mencoba
yang lain biar punya ciri khas dengan membuat sate dari daging domba, yang
ketika itu belum ada. Domba, bukan kambing,” ujarnya. Maranggi juga berarti
daging domba yang telah dibumbui. Racikan itu yang ia sebut dengan sari dari
sebuah sate karena memiliki rasa yang enak dan cita rasa yang khas. Usahanya
untuk mencoba daging lain dengan bumbu yang sama masih kalah rasanya
dibandingkan dengan daging domba.
Cara Membuat Sate Maranggi di Rumah
Maranggi adalah sate khas dari
daerah Plered, Purwakarta, Jawa Barat. Tapi tentu saja, untuk dapat menikmati
sate maranggi ini Anda tak harus pergi jauh-jauh ke kota Plered karena di
beberapa kota di luar Plered sendiri sebenarnya mencari sate maranggi ini
tidaklah begitu sulit. Meskipun begitu, tentu tak ada salahnya juga bila Anda
mencoba membuatnya sendiri di halaman rumah bersama keluarga untuk menumbuhkan
kebersamaan dan kehangatan bersama keluarga tercinta. Nah, bagi yang ingin
sekali membuat sendiri sate maranggi di rumah, Kotak Bumbusengaja akan membagi satu resep
tentang bagaimana cara membuat
sate maranggi sendiri. Semoga
bermanfaat..
Bahan:
- 350 gr daging has
yang dipotong kecil-kecil
Bumbu
Rendaman
- 3 Siung bawang
putih yang digeprek kemudian di cincang halus
- Air lemon,
secukupnya
- Garam, secukupnya
Bumbu
Kacang
- 100 gr kacang mete
- 100 gr kacang tanah
- 5 sdm kecap manis
- Air hangat
secukupnya
Cara
Membuat:
- Tusuk
daging has yang sudah dipotong kecil-kecil dengan tusuk sate
- Campur
bumbu rendaman menjadi satu, kemudian rendam daging yang telah ditusuk
tersebut ke dalam bumbu rendaman kurang lebih sekitar 3-4 menit agar bumbu
rendaman meresap
- Sementara
menunggu sate sedang direndam, buat bumbu kacangnya dengan cara memblender
halus kacang mete dengan kacang tanah. Beri kecap manis dan air hangat,
kemudian aduk hingga bumbu kacang menjadi kalis dan kental
- Setelah
itu, baru kemudian bakar sate dengan bara yang sempurna. Bolak-balik agar
sate matang dengan merata
- Setelah
sate matang, angkat dan sajikan bersama sambal kacang dan sambal kecap
yang telah di buat sebelumnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar