Selasa, 08 April 2014

Sate Maranggi (Kuliner khas Kota Keramik di Purwakarta)


Sate Maranggi
Keberadaan sate maranggi sebagai kuliner khas Kabupaten Purwakarta diklaim oleh dua wilayah yaitu Plered dan Wanayasa. Sate maranggi di Wanayasa  baru muncul pada tahun 1970-an. Saat itu, Mak Unah (demikian beliau biasa dipanggil) menjualnya dengan cara berkeliling kampung di Wanayasa. Saat berjualan kerap dilanda rasa khawatir karena saat itu daerah Wanayasa masih dikelilingi hutan lebat dan masih banyak harimau yang berkeliaran. Apalagi barang dagangannya adalah mutlak daging yang sudah tentu menjadi santapan binatang buas tersebut.
Nama sate maranggi juga belum dimunculkan. Sang nenek biasa menyebut barang dagangannya dengan istilah sate panggang. Nama sate maranggi baru  muncul baru-baru ini saja.
Melihat cerita yang diungkapkan Mak Unah di atas, tampaknya harus dikaji ulang mengenai asal mula sate maranggi. Alasan yang dapat diungkapkan bahwa sebelum tahun 1970 (seperti yang dikatakan Mak Unah) di daerah Plered, seorang pedagang sate maranggi bernama Mang Udeng yang memiliki nama asli Bustomi Sukmawirdja (65 tahun) telah memulai usaha sate maranggi sejak tahun 1962. Pada tahun 1962, atau dua tahun setelah pernikahannya dengan Een (55), Mang Udeng mulai berjualan sate. Seperti kebanyakan pedagang sate ketika itu, ia menjual sate sapi atau kerbau di sekitar Pasar Plered, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta.
”Sekitar tahun 1965, jumlah penjual sate kerbau atau sapi semakin banyak. Aku mencoba yang lain biar punya ciri khas dengan membuat sate dari daging domba, yang ketika itu belum ada. Domba, bukan kambing,” ujarnya. Maranggi juga berarti daging domba yang telah dibumbui. Racikan itu yang ia sebut dengan sari dari sebuah sate karena memiliki rasa yang enak dan cita rasa yang khas. Usahanya untuk mencoba daging lain dengan bumbu yang sama masih kalah rasanya dibandingkan dengan daging domba.

Cara Membuat Sate Maranggi di Rumah

Maranggi adalah sate khas dari daerah Plered, Purwakarta, Jawa Barat. Tapi tentu saja, untuk dapat menikmati sate maranggi ini Anda tak harus pergi jauh-jauh ke kota Plered karena di beberapa kota di luar Plered sendiri sebenarnya mencari sate maranggi ini tidaklah begitu sulit. Meskipun begitu, tentu tak ada salahnya juga bila Anda mencoba membuatnya sendiri di halaman rumah bersama keluarga untuk menumbuhkan kebersamaan dan kehangatan bersama keluarga tercinta. Nah, bagi yang ingin sekali membuat sendiri sate maranggi di rumah, Kotak Bumbusengaja akan membagi satu resep tentang bagaimana cara membuat sate maranggi sendiri. Semoga bermanfaat..


Bahan:
  • 350 gr daging has yang dipotong kecil-kecil
Bumbu Rendaman
  • 3 Siung bawang putih yang digeprek kemudian di cincang halus
  • Air lemon, secukupnya
  • Garam, secukupnya
Bumbu Kacang
  • 100 gr kacang mete
  • 100 gr kacang tanah
  • 5 sdm kecap manis
  • Air hangat secukupnya
Cara Membuat:
  1. Tusuk daging has yang sudah dipotong kecil-kecil dengan tusuk sate
  2. Campur bumbu rendaman menjadi satu, kemudian rendam daging yang telah ditusuk tersebut ke dalam bumbu rendaman kurang lebih sekitar 3-4 menit agar bumbu rendaman meresap
  3. Sementara menunggu sate sedang direndam, buat bumbu kacangnya dengan cara memblender halus kacang mete dengan kacang tanah. Beri kecap manis dan air hangat, kemudian aduk hingga bumbu kacang menjadi kalis dan kental
  4. Setelah itu, baru kemudian bakar sate dengan bara yang sempurna. Bolak-balik agar sate matang dengan merata
  5. Setelah sate matang, angkat dan sajikan bersama sambal kacang dan sambal kecap yang telah di buat sebelumnya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar