KANKER TIROIDKU Dalam
HiduPKU
Alhamdulillah ‘alaa
kulli haal, ini kisahku yang hidup dengan kanker tiroid jenis Karsinoma
Pappilary Thyroid. Sebenarnya sudah lama kurang lebih hampir 20 tahunan merasakan gejala yang tidak nyaman
pada badanku seperti cepat capek, keringat berlebih, keringat dingin, gemetar,
berdebar dan susah tidur pada malam hari. Semua itu tidak kusadari bahwa kanker
telah bersarang di badanku.
Orang yang sedang
jatuh sakit berkewajiban untuk rela menerima ketetapan Allah, bersabar
menghadapi takdir-Nya, dan berprasangka baik kepada-Nya. Semua itu akan lebih
baik baginya.Hal itu sebagaimana pernah disinggung Rasullah shalallahu ‘alaihi wa sallam dalam
sabdanya, “Sungguh mengagumkan urusan orang Mukmin.
Sesungguhnya semua urusannya adalah baik , dan hal itu tidak dimiliki oleh
siapapun kecuali orang Mukmin. Jika dia mendapatkan kesenangan, dia bersyukur,
dan demikian itu lebih baik baginya. Jika ditimpa kesusahan, dia akan bersabar,
dan demikian itu lebih baik baginya.” (HR. Muslim, al
Baihaqi dan Ahmad )
Dari Abu Sa’id dan
Abu Hurairah radiyallahu’anhuma,
bahwa Nabi Shalallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
“Tidaklah
seorang muslim ditertimpa kepayahan, penyakit, keguncangan, kedukaan, maupun
kesulitan, bahkan sampai duri yang menusuknya, melainkan dengannya Allah akan
menghapukan kesalahan-kesalahannya.”
(Mutatafaq’alaih)
Diriwayatkan dari
Abdullah ra, dia berkata: Saya menjenguk Rasulullah Saw ketika beliau sakit
parah. Saya berkata, "Anda mendapat pahala ganda karena sakit parah
ini?" Rasulullah Saw bersabda, "Benar. Tidak ada seorang muslim yang
tertimpa penderitaan melainkan Allah akan menggugurkan dosa-dosanya seperti
gugurnya dedaunan dari pohon".
Berawal pada Tanggal 4 November 2015 melaksanakan Cek Up/Urikkes di
Satkes Denma Mabesal dan ditemukan tanda-tanda Tiroid oleh dokter yang
memeriksaku dan dari pihak Satkes dibuatkan rujukan ke RSAL dr. Mintohardjo.
Dan tanggal 5 November 2015 melaksanakan rujukan ke RSAL dr. Mintohardjo
di poli Bedah dan dari pemeriksaan disarankan untuk operasi. Diagnosa
hipertiroid,
Tiroid adalah
kelenjar yang berada pada leher berbentuk seperti kupu-kupu yang berfungsi
memproduksi hormon yang mengatur metabolisme tubuh.
Hipertiroid
adalah
kondisi di mana kelenjar tiroid terlalu aktif memproduksi hormon tiroid.
Akibatnya, kadar hormon tiroid dalam darah sangat tinggi. Padahal hormon ini
hanya diperlukan dalam jumlah sedikit.Kelenjar tiroid adalah organ berbentuk
seperti kupu-kupu yang terletak di persis di bawah jakun. Organ ini berfungsi
memproduksi hormon tiroid. Hormon tiroid sendiri sangat penting dalam proses
metabolisme makanan menjadi energi, juga untuk mengendalikan pertumbuhan tubuh.
Manfaat lain hormon tiroid yang tidak kalah penting adalah mengatur suhu tubuh,
mempengaruhi denyut jantung, dan mengontrol produksi protein.
Gejala
hipertiroid dapat menyerupai gejala penyakit lain, sehingga kadang-kadang sulit
untuk didiagnosis. Selain itu, gejala hipertiroid sangat banyak dan beragam.
Beberapa diantaranya adalah:
a. Berat badan turun meskipun nafsu makan dan jumlah makanan yang dimakan
tidak mengalami perubahan;
b. Denyut jantung lebih cepat (> 100 kali per menit), tidak beraturan, dan
kadang-kadang muncul perasaan berdebar-debar;
c. Timbul rasa gugup, cemas, dan gampang tersinggung;
d. Tangan atau ujung jari gemetar;
e. Turun keringat berlebihan;
f. Sensitif terhadap suhu panas;
g. Buang air besar lebih sering;
h. Kelenjar gondok membesar;
i. Letih, lesu, dan loyo;
j. Susah tidur;
k. Kulit terlihat menipis dan rambut menjadi rapuh;
l. Pada hipertiroid akibat penyakit Grave's, mata tampak membelalak terus
menerus.
Pada tanggal 6 November 2015 melengkapi persyaratan administrasi untuk
operasi (Rongtjen dan Laboratorium/darah). Selanjutnya tanggal 12 November 2015
melaksanakan operasi tiroid di RSAL dr. Mintohardjo dan dilanjutkan perawatan
selama 6 hari sampai hari Selasa tanggal 17 November 2015.
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallammemerintakan
untuk berobat dan berupaya mencari kesembuhan serta tidak berputus asa
dari kesembuhan atas suatu penyakit.Dari Jabir bin ‘Abdillah, dari Nabi Shalallahu ‘alaihi wa sallam,
bahwasannya beliau bersabda :
“Setiap penyakit
itu pasti ada obatnya. Oleh karena itu, barang sipa yang tepat dalam melakukan
pengobatan suatu penyakit, maka dengan izin Allah ‘azza wa jalla dia akan
sembuh.” (HR. Muslim, Ibn Hiban, dan Hakim)
Kemudian tanggal 19 November 2015 kontrol dan mengambil hasil Patologi
operasi pertama, pada saat kontrol ke dokter bedah aku curiga karena dokter
bedah merujukku ke dokter onkologi, dalam hati aku menebak pasti ini ganas, dan
ketika diperiksa dokter onkologi dokter menanyaiku apakah kamu sudah tahu hasil
PA-nya, aku bilang belum walaupun sudah menduga sebelumnya, dokter bilang kalau
hasilnya positif carcinoma pappilary thyroid/Kanker karsinoma
tiroid. Kanker tiroid adalah kanker yang terjadi karena
sel-sel pada kelenjar tiroid mengalami mutasi menjadi sel kanker.
Bagiku itu sudah takdirku tidak membuatku panik atau stress, tetapi
pasrah dan mengimani takdir “Laa ba’sa thohuurun insya Allah” tidak mengapa
semoga menjadi penghapus dosa, insya Allah.
Dari
Ibnu Abbas RA, ia berkata : Sesungguhnya Nabi SAW pernah menjenguk kepada
seorang Arab gunung, dan adalah beliau jika menjenguk orang yang sakit
mengucapkan "Laa ba'sa thohuurun Insya Allah" (Tidak apa-apa, semoga
penyakit ini menjadi pencuci bagi dosa-dosa, Insya Allah).
[HR. Bukhari]
Bagiku berserah diri dan ikhtiar
adalah jalan terbaik.Kemudian oleh dokter bedah onkologi disarankan untuk operasi lagi untuk membersihkan seluruh jaringan tiroid.
Karsinoma tiroid papiler menunjukkan
pembesaran bertahap massa leher, massa tidak menimbulkan rasa sakit, akan ada
berbagai tingkat suara serak. Kanker tiroid papiler sering ditemukan secara
tidak sengaja oleh pasien atau dokter, sehingga waktu perawatan biasanya
terlambat, dan sering salah didiagnosis sebagai lesi jinak. Pasien dengan
kanker tiroid papiler, fungsi tiroid tidak berubah, namun beberapa pasien mungkin
hadir dengan hipertiroidisme seperti aku.
Pada tanggal 20 November 2015 melengkapi persyaratan administrasi untuk
meleksanakan operasi dan tanggal 23 November 2015 melaksanakan operasi kedua di
RSAL dr. Mintohardjo dan dilanjutkan perawatan sampai tanggal 26 November 2015.
Tanggal 3 Desember 2015 kontrol ke poli bedah onkologi dan diberi
rujukan ke RSPAD dr. Gatot Subroto untuk scan thyroid dan Ablasi.
Tanggal 6 Desember 2015 dirujuk ke UGD RSAL dr. Mintohardjo karena
pingsan akibat Anemia dengan HB 8,2 dan dirawat sampai tanggal 11 Desember 2015,
kemudian tanggal 15 Desember 2015 kontrol ke poli penyakit dalam, dikarenakan
HB masih 8rendah disarankan untuk dirawat/tranfusi darah sampai tanggal 17
Desember 2015 setelah HB menjadi 10,9, selanjutnya dirumah aku rutin minum jus
bit/beet, makan buah-buahan dan makan hati ayam untuk mendongkrak HB dan
hasilnya cukup lumayan HB naik menjadi 13.
Tanggal 22 Desember 2015 melaksanakan rujukan ke RSPAD dr. Gatot Subroto
dan disarankan untuk puasa tidak mengkomsumsi seafood dan obat-obatan termasuk
herbal dan obat gosok dan tanggal 4 Januari 2016 melaksanakan Scan dan
pemeriksaan darah. Tanggal 5 Januari 2016 konsul ke dokter bedah onkologi dan
spesialis kedokteran Nuklir untuk persiapan Ablasi.
Tanggal 11 Januari 2016 melaksanakan Ablasi dilanjutkan rawat/isolasi sampai tanggal 14 Januari 2016 dan dilanjutkan isolasi dirumah sampai 2 minggu.
Ablasi adalah Tindakan medis dengan RAI 131 untuk pengobatan kanker
Radioactive Iodine-131 -- alias RAI 131, sodium iodide 131 or iodine-131 --
adalah bahan radioaktif yang biasa dipakai dalam ilmu kedokteran nuklir untuk
diagnosa fungsi organ tubuh atau pengobatan jenis penyakit tertentu, seperti
hyperthyroid dan varian tertentu dari kanker tiroid.
Pengobatan hipertiroidi dengan radioaktif (I-131)
merupakan cara pengobatan definitive penyakit tersebut. Radiasi beta dari I-131
akan mengablasi sel-sel folikel tiroid sehingga produksi hormon tiroid yang
berlebihan dihentikan. Efek ablasi tersebut berlangsung secara bertahap; dengan
dosis sedang secara klinis baru akan tampak setelah 8-12 minggu. Efek tersebut
dapat diperlambat atau dipercepat dengan memberikan dosis yang lebih rendah
atau lebih tinggi.
Pemilihan
besarnya dosis tergantung pada pertimbangan klinis, besarnya kelenjar dan
tingkat kemampuan kelenjar untuk menangkap iodium. (angka penangkapan/%iodium
uptake 24 jam). Terdapat juga beberapa faktor lain yang mempengaruhi
kemangkusan pengobatan seperti antara lain kadar iodium dalam makanan. Pada
pasien yang mendapat pengobatan iodium radioaktif dianjurkan untuk tidak
mengkomsumsi obat-obatan dan makanan yang mengandung iodium (lihat lampiran)
selama beberapa hari.
Efek RAI 131. RAI 131
bermanfaat mengikis sel kanker tiroid dan pada pasien hyperactive thyroid
membantu menstabilkan kinerja produksi hormon dari kelenjar tiroid. RAI 131
juga punya efek negatif. RAI membersihkan sel kanker dengan cara menghancurkan
(ablate) seluruh kelenjar tiroid supaya kanker tidak punya
tempat lagi. Tetapi lebih baik dilanjutkan dengan tidak memberi
makanan pada sel kanker dengan pantang makan makanan yang mengandung penyedab,
pengawet, pemanis buatan, pewarna buatan, sea food, makanan yang dipanggang,
sate. Termasuk mengontrol asupan gula
dari gula pasir, cukup dengan buah-buahan. Juga tidak makan daging merah, ayam
negeri dan telurnya..
Selanjutnya kontrol pada setiap bulan dan cek darah tiap 2 bulan
seterusnya seumur hidup. Kemudian 6 bulan setelah Ablasi akan dilakukan scan
ulang untuk melihat apakah sel kanker sudah bersih atau belum.
Berbagai cara pencegahan aku lakukan, mulai komsumsi kulit manggis, singkong, dan rebusan mengkudu.
Berbagai cara pencegahan aku lakukan, mulai komsumsi kulit manggis, singkong, dan rebusan mengkudu.
Inilah kisahku yang tidak diketahui banyak orang, karena memang aku diam
tidak banyak bercerita kepada semua orang.
Mantafff ceritanya Pak Buya....pasti.ada cerita yg bening2 pak...
BalasHapusPengalaman pak Buya tertulis runut dan lengkap. Semoga bisa menginspirasi pembaca khususnya para survivor tiroid agar semangat berobat, berusaha dan terus berusaha
BalasHapusbaru belajar mbak, eh pak jk semangat pak maju terus pantang mundur
BalasHapus