MANFAAT TANAMAN BROTOWALI
Dalam
bahasa Latin, Brotowali disebut Tinospora crispa (L) Miers.Sementaraitu,
berdasarkan ilmu taksonomi tumbuhan, brotowali dikelompokkan sebagaiberikut :
Divisi :
Spermatophyta
Subdivisi :
Angiospermae
Kelas :
Dicotyledonae
Bangsa :
Ranunculales
Suku :
Menispermaceae
Marga : Tinospora
Jenis : Tinospora
crispa (L) Miers
Di
Indonesia, tanaman ini dikenal denganberbagai nama daerah, seperti andawali
(sunda), antawali (Bali dan NusaTenggara), dan bratawali, antawali, putrowali,
atau daun gedel (Jawa). Didaerah lain, brotowali dikenal dengan nama putrawali
atau daun gedel. Dalambahasa Inggris bratawali disebut bitter grape, dan dalam
bahasa Cina dikenaldengan nama shen jin teng.
Brotowali
yang dikenal sebagai tanamanobat ini berasal dari Asia Tenggara. Wilayah
penyebarannya di Asia Tenggaracukup luas, meliputi wilayah Indo Cina,
Semenanjung Melayu, Filipina, danIndonesia. Di Indonesia, brotowali banyak
ditemukan di Pulau Jawa, Bali, danAmbon. Di Indo Cina, semua bagian tanaman
brotowali digunakan sebagai obatdemam oengganti kina. Di Malaysia dan Filipina,
brotowali sudah dikenal secaraturun temurun sebagai obat untuk mengatasi kadar
gula darah yang tinggi ataupenyakit diabetes mellitus yang dikenal juga dengan
kencing manis.
Kandungan
Brotowali
Banyaknya
manfaat tumbuhan ini mungkinberkaitan dengan banyaknya jenis senyawa kimia yang
dikandungnya, antara lain,alkaloida, dammar lunak, pati, glikosida, zat pahit,
pikroretin, harsa,barberin, palmatin, kolumbin, dan jatrorhize. Zat pahit
pikroretin merangsangkerja urat saraf sehingga alat pernafasan dapat bekerja
dengan baik. Kandunganalkaloid barberin berguna untuk membunuh bakteri pada
luka. Selain itu ,brotowali juga bermanfaat untuk menambah nafsu makan dan
menurunkan kadar gula.
Brotowali menyebar merata hampir diseluruhwilayah Indonesia dan
beberapa negara lain di Asia Tenggara dan India.Brotowali tumbuh baik di hutan
terbuka atau semak belukar di daerah tropis.
Beberapa Cara menggunakan brotowali
untuk berbagai pengobatan:
- Rheumatik : 1 jari batang brotowali dicuci dan
potong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2
gelas. Setelah dingin disaring, ditambah madu secukupnya, minum. Sehari 3
x 1/2 gelas. Agar lebih terasa hangat, boleh ditambahkan jahe
- Demam kuning (icteric) : 1 jari batang brotowali
dicuci dan potong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2
gelas. Diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x 3/4 gelas.
- Demam : 2 jari batang brotowali direbus dengan 2
gelas air, sampai menjadi 1 gelas. Setelah dingin, diminum dengan madu
secukupnya. Sehari 2x 1/2 gelas.
- Kudis (scabies) : 3 jari batang brotowali, belerang sebesar
kemiri, dicuci dan ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa
seperlunya. Dipakai untuk melumas kulit yang terserang kudis. Sehari 2 x.
- Luka : Daun brotowali ditumbuk halus, letakkan
pada luka, diganti 2 x perhari. Untuk mencuci luka, dipakai air rebusan
batang brotowali.
- Gatal-gatal. Caranya : Daun Brotowali Direbus,dicampur dengan
belerang. Kemudian disaring. Setelah itu Gunakan saringan air Brotowali +
belerang tadi, dicampur air dingin sampai Hangat-hangat kuku. Gunakanlah
Untuk Berendam ± 20 menit.
- penambah nafsu makan, obat cacing,sakit perut dan
demam.
Caranya: Batang Brotowali Direbus dan disaring, Lalu airnya diminum. Air
ini terasa pahit namun tidak apa-apa, namanya juga jamu. Selamat mencoba
- Mengobati Koreng, Kudis dan Luka Untuk antiseptik bagian yang
sakit dapat dibersihkan dengan air rebusan batang brotowali, Untuk menyembuhkan,
daun brotowali ditumbuk halus dan ditempelkan pada luka dan diganti 2X
sehari.
- Mengobati Kudis Pada Anak-Anak Dianjurkan anak-anak mandi
dengan air rebusan brotowali. Caranya ambil batang brotowali sekitar 1
meter, rajang lalu rebus dengan 4 liter air hingga mendidih. Masukkan air
rebusan kedalam ember lalu tambahkan air dingin. Mandikan anak sambil
merendam tubuhnya didalam air brotowali.
- Penambah Nafsu Makan Siapkan daun brotowali 3
helai, batangnya 30 gr, dan air 2 liter. Mula-mula daun dan batang
dibersihkan, setelah itu direbus dengan air, minumlah air rebusannya 1
gelas per hari.
- Luka, koreng, kudis: 30 cm batang brotowali
berikut daunnya dicuci bersih lalu dipotong masing-masing 5 cm. Rebus
dengan 6 gelas air selama 1/2 jam. Setelah agak dingin, gunakan untuk
membersihkan bagian yang luka. Sementara itu, 7 batang daun brotowali
ditumbuk halus dan tempelkan pada luka lalu dibalut dengan perban. Balutan
dan ramuan daun ini harus diganti setiap 2 hari sekali.
- Gatal-gatal: Rebus 20 g batang brotowali dengan 2 gelas air
sampai airnya tinggal setengah. Diamkan sampai agak dingin, lalu pakai
untuk merendam bagian yang gatal. Lakukan 2x sehari.
- Malaria: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus
dengan segelas air sampai airnya tinggal setengah. Setelah dingin, diminum
dengan madu. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari. Ramuan ini sebaiknya
tidak diminum wanita hamil atau mereka yang mengalami masalah dengan
ginjal.
- Hepatitis: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus
dengan 1 l air sampai airnya tinggal setengah. Menjelang masak, masukkan
air perasan 3 jari temulawak yang sudah diparut. Saring. Ramuan ini untuk
diminum 3x sehari.
- Luka luar: Ambil batang brotowali (kurang lebih sepanjang
30 cm), berikut 20-30 lembar daunnya, cuci bersih, rajang kasar, lalu
rebus dengan air sampai masak. Dinginkan, lalu gunakan untuk membersihkan
luka sebagai cairan antiseptik. Cara lain, tumbuk sampai halus kurang
lebih sepuluh daun brotowali segar, lalu tempelkan pada luka. Sebaiknya
ramuan ini digunakan untuk luka baru (belum terjadi infeksi).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar