Senin, 21 April 2014

Brotowali untuk mengobati demam


MANFAAT TANAMAN BROTOWALI

       Dalam bahasa Latin, Brotowali disebut Tinospora crispa (L) Miers.Sementaraitu, berdasarkan ilmu taksonomi tumbuhan, brotowali dikelompokkan sebagaiberikut :

 Divisi : Spermatophyta
 Subdivisi : Angiospermae
 Kelas : Dicotyledonae
 Bangsa : Ranunculales
 Suku : Menispermaceae
 Marga : Tinospora
 Jenis : Tinospora crispa (L) Miers

       Di Indonesia, tanaman ini dikenal denganberbagai nama daerah, seperti andawali (sunda), antawali (Bali dan NusaTenggara), dan bratawali, antawali, putrowali, atau daun gedel (Jawa). Didaerah lain, brotowali dikenal dengan nama putrawali atau daun gedel. Dalambahasa Inggris bratawali disebut bitter grape, dan dalam bahasa Cina dikenaldengan nama shen jin teng.
         Brotowali yang dikenal sebagai tanamanobat ini berasal dari Asia Tenggara. Wilayah penyebarannya di Asia Tenggaracukup luas, meliputi wilayah Indo Cina, Semenanjung Melayu, Filipina, danIndonesia. Di Indonesia, brotowali banyak ditemukan di Pulau Jawa, Bali, danAmbon. Di Indo Cina, semua bagian tanaman brotowali digunakan sebagai obatdemam oengganti kina. Di Malaysia dan Filipina, brotowali sudah dikenal secaraturun temurun sebagai obat untuk mengatasi kadar gula darah yang tinggi ataupenyakit diabetes mellitus yang dikenal juga dengan kencing manis.
  
 Kandungan Brotowali
       Banyaknya manfaat tumbuhan ini mungkinberkaitan dengan banyaknya jenis senyawa kimia yang dikandungnya, antara lain,alkaloida, dammar lunak, pati, glikosida, zat pahit, pikroretin, harsa,barberin, palmatin, kolumbin, dan jatrorhize. Zat pahit pikroretin merangsangkerja urat saraf sehingga alat pernafasan dapat bekerja dengan baik. Kandunganalkaloid barberin berguna untuk membunuh bakteri pada luka. Selain itu ,brotowali juga bermanfaat untuk menambah nafsu makan dan menurunkan kadar gula.

        Brotowali menyebar merata hampir diseluruhwilayah Indonesia dan beberapa negara lain di Asia Tenggara dan India.Brotowali tumbuh baik di hutan terbuka atau semak belukar di daerah tropis.


Beberapa Cara menggunakan brotowali untuk berbagai pengobatan: 
  1. Rheumatik : 1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong seperlunya, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Setelah dingin disaring, ditambah madu secukupnya, minum. Sehari 3 x 1/2 gelas. Agar lebih terasa hangat, boleh ditambahkan jahe
  2. Demam kuning (icteric) : 1 jari batang brotowali dicuci dan potong-potong, direbus dengan 3 gelas air sampai menjadi 1 1/2 gelas. Diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2 x 3/4 gelas.
  3. Demam : 2 jari batang brotowali direbus dengan 2 gelas air, sampai menjadi 1 gelas. Setelah dingin, diminum dengan madu secukupnya. Sehari 2x 1/2 gelas.
  4. Kudis (scabies) : 3 jari batang brotowali, belerang sebesar kemiri, dicuci dan ditumbuk halus, diremas dengan minyak kelapa seperlunya. Dipakai untuk melumas kulit yang terserang kudis. Sehari 2 x.
  5. Luka : Daun brotowali ditumbuk halus, letakkan pada luka, diganti 2 x perhari. Untuk mencuci luka, dipakai air rebusan batang brotowali.
  6. Gatal-gatal. Caranya : Daun Brotowali Direbus,dicampur dengan belerang. Kemudian disaring. Setelah itu Gunakan saringan air Brotowali + belerang tadi, dicampur air dingin sampai Hangat-hangat kuku. Gunakanlah Untuk Berendam ± 20 menit.
  7. penambah nafsu makan, obat cacing,sakit perut dan demam. Caranya: Batang Brotowali Direbus dan disaring, Lalu airnya diminum. Air ini terasa pahit namun tidak apa-apa, namanya juga jamu. Selamat mencoba
  8. Mengobati Koreng, Kudis dan Luka Untuk antiseptik bagian yang sakit dapat dibersihkan dengan air rebusan batang brotowali, Untuk menyembuhkan, daun brotowali ditumbuk halus dan ditempelkan pada luka dan diganti 2X sehari.
  9. Mengobati Kudis Pada Anak-Anak Dianjurkan anak-anak mandi dengan air rebusan brotowali. Caranya ambil batang brotowali sekitar 1 meter, rajang lalu rebus dengan 4 liter air hingga mendidih. Masukkan air rebusan kedalam ember lalu tambahkan air dingin. Mandikan anak sambil merendam tubuhnya didalam air brotowali.
  10. Penambah Nafsu Makan Siapkan daun brotowali 3 helai, batangnya 30 gr, dan air 2 liter. Mula-mula daun dan batang dibersihkan, setelah itu direbus dengan air, minumlah air rebusannya 1 gelas per hari.
  11. Luka, koreng, kudis: 30 cm batang brotowali berikut daunnya dicuci bersih lalu dipotong masing-masing 5 cm. Rebus dengan 6 gelas air selama 1/2 jam. Setelah agak dingin, gunakan untuk membersihkan bagian yang luka. Sementara itu, 7 batang daun brotowali ditumbuk halus dan tempelkan pada luka lalu dibalut dengan perban. Balutan dan ramuan daun ini harus diganti setiap 2 hari sekali.
  12. Gatal-gatal: Rebus 20 g batang brotowali dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Diamkan sampai agak dingin, lalu pakai untuk merendam bagian yang gatal. Lakukan 2x sehari.
  13. Malaria: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus dengan segelas air sampai airnya tinggal setengah. Setelah dingin, diminum dengan madu. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari. Ramuan ini sebaiknya tidak diminum wanita hamil atau mereka yang mengalami masalah dengan ginjal.
  14. Hepatitis: 20 cm batang brotowali berikut daunnya direbus dengan 1 l air sampai airnya tinggal setengah. Menjelang masak, masukkan air perasan 3 jari temulawak yang sudah diparut. Saring. Ramuan ini untuk diminum 3x sehari.
  15. Luka luar: Ambil batang brotowali (kurang lebih sepanjang 30 cm), berikut 20-30 lembar daunnya, cuci bersih, rajang kasar, lalu rebus dengan air sampai masak. Dinginkan, lalu gunakan untuk membersihkan luka sebagai cairan antiseptik. Cara lain, tumbuk sampai halus kurang lebih sepuluh daun brotowali segar, lalu tempelkan pada luka. Sebaiknya ramuan ini digunakan untuk luka baru (belum terjadi infeksi).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar