Senin, 14 April 2014

Manfaat Daun Salam untuk mengatasi kolesterol


Salam (tumbuhan)
Kerajaan:
Divisi:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Spesies:
S. polyanthum
Syzygium polyanthum
(Wight) Walpers
Salam adalah nama pohon penghasil daun rempah yang digunakan dalam masakanNusantara. Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Indonesian bay-leaf atau Indonesian laurel, sedangkan nama ilmiahnya adalah Syzygium polyanthum.
Pemerian botanis
Pohon berukuran sedang, mencapai tinggi 30 m dan gemang 60 cm. Pepagan (kulit batang) berwarna coklat abu-abu, memecah atau bersisik.
Daun tunggal terletak berhadapan, dengan tangkai hingga 12 mm. Helai daun berbentuk jorong-lonjong, jorong sempit atau lanset, 5-16 x 2,5-7 cm, gundul, dengan 6-11 urat daun sekunder, dan sejalur urat daun intramarginal nampak jelas dekat tepi helaian, berbintik kelenjar minyak yang sangat halus.
Karangan bunga berupa malai dengan banyak kuntum bunga, 2-8 cm, muncul di bawah daun atau kadang-kadang pada ketiak. Bunga kecil-kecil, duduk, berbau harum, berbilangan-4; kelopak seperti mangkuk, panjangnya sekitar 4 mm; mahkota lepas-lepas, putih, 2,5-3,5 mm; benang sari banyak, lk. 3 mm, terkumpul dalam 4 kelompok, lekas rontok; piringan tengah agak persegi, jingga kekuningan. Buah buni membulat atau agak tertekan, 12 mm, bermahkota keping kelopak, berwarna merah sampai ungukehitaman apabila masak.
Nama Lain
Salam memiliki banyak nama yaitu:
·         Melayu: ubar serai
·         Sunda, Jawa dan Madura: Salam
·         Kangean: kastolam
·         Jawa: manting
·         Sumatera: meselengan
Kegunaan
Daun salam digunakan terutama sebagai rempah pengharum masakan di sejumlah negeri diAsia Tenggara, baik untuk masakan daging, ikan, sayur mayur, maupun nasi. Daun ini dicampurkan dalam keadaan utuh, kering atau pun segar, dan turut dimasak hingga makanan tersebut matang.  Rempah ini memberikan aroma herba yang khas namun tidak keras. Di pasar dan di dapur, salam kerap dipasangkan dengan laos alias lengkuas.
Kayunya berwarna coklat jingga kemerahan dan berkualitas menengah. Kayu yang tergolong ke dalam kayu kelat (nama perdagangan) ini dapat dipergunakan sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Kulit batang salam mengandung tanin, kerap dimanfaatkan sebagai ubar (untuk mewarnai dan mengawetkan) jala, bahan anyaman dari bambu dan lain-lain. Kulit batang dan daun salam biasa digunakan sebagai bahan ramuan tradisional untuk menyembuhkan sakit perut. Buah salam dimakan orang juga, meski hanya anak-anak yang menyukainya.
Kegunaan Obat Tradisional


Secara tradisional, daun salam digunakan sebagai obat sakit perut.  Daun salam juga dapat digunakan untuk menghentikan buang air besar yang berlebihan.  Pohon salam bisa juga dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat, stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah, radang lambung, diare, gatal-gatal, kencing manis, dan lain-lain. 
Penggunaan daun salam sebagai obat di atas disebabkan oleh kandungannya yakni pada daun salam kering terdapat sekitar 0,17% minyak esensial, dengan komponen penting eugenol dan metil kavikol (methyl chavicol) di dalamnya. Ekstrak etanol dari daun menunjukkan efek antijamur dan antibakteri, sedangkan ekstrak metanolnya merupakan anticacing, khususnya padanematoda kayu pinus Bursaphelenchus xylophilus.  Kandungan kimia yang dikandung tumbuhan ini adalah minyak atsiri, tannin, dan flavonoida. Bagian pohon yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, kulit batang, akar, dan buah.
Ekstrak daun salam 3x250 mg/hari menunjukkan kecenderungan dapat menurunkan kadar gula darah puasa dan 2 jam setelah makan terutama pada kadar gula darah di bawah 200 mg/dL walaupun secara statistik perbedaannya tidak signifikan. 


Manfaat buah salam dan daun salam untuk kesehatan
Daun salam seringkali digunakan sebagai penyedap masakan karena memiliki aroma yang khas. Daun salam biasa ditemukan pada masakan berkuah seperti rendang atau gulai. Banyak orang membuang daun salam dalam masakan karena tidak tahu bahwa dibalik aromanya yang khas ternyata memiliki khasiat bagi kesehatan. Salam bisa dimanfaatkan untuk mengatasi asam urat, stroke, kolesterol tinggi, melancarkan peredaran darah, radang lambung, diare, gatal-gatal, kencing manis, dan lain-lain.

Sementara itu, buahnya yang berbentuk bulat kecil berwarna merah bisa digunakan untuk mengobati mabuk akibat alkohol. Kandungan kimia yang dikandung tumbuhan ini adalah minyak atsiri, tannin,dan flavonoida. Bagian pohon yang bisa dimanfaatkan sebagai obat adalah daun, kulit batang, akar, dan buah.

1. Mengobati Diare

Jika Anda atau anggota keluarga mengalami diare, ambil 15 lembar daun salam segar direbus dengan dua gelas air sampai mendidih selama 5-10 menit. Setelah dingin tambahkan sedikit garam kemudian diminum.

2. Mengobati Radang Lambung

Untuk mengatasi radang lambung, ambil 30 gram daun salam, 30 gram sambiloto kering, dan gula batu secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian airnya diminum untuk dua kali sehari. Lakukan secara teratur.

3. Mengatasi Asam Urat Tinggi

Air rebusan daun salam juga dapat mengatasi asam urat yang tinggi, 9 lembar daun salam direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 600 cc, kemudian airnya diminum selagi hangat. Lalu untuk mengatasi stroke, 10 lembar daun salam dan 50 gram jantung pisang dibuat masakan sesuai selera lalu dimakan.

4.
 Menurunkan Kolesterol Tinggi

Bagi penderita kolesterol tinggi, 7 lembar daun salam dan 30 gram daun ceremai direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian airnya diminum secara teratur. Untuk melancarkan peredaran darah, 7 lembar daun salam dan 30 gram daun dewa segar direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 350 cc. Lalu ramuan disaring dan diminum sebanyak dua kali sehari.

5.
 Mengobati Diabetes

Cucilah kurang lebih sepuluh lembar daun salam segar dan rebus dengan kurang lebih empat gelas air yang hanya akan bersisa menjadi sekitar dua gelas saja lalu dinginkan. Setelah rebusan salam hangat rata-rata saringlah rebusan salam tersebut dan minum selagi hangat.

6. Daun Salam untuk Kesehatan Pencernaan

Daun salam dapat menyeimbangkan produksi asam lambung yang berlebihan yang sering menjadi alasan utama dari maag. Cara penyajiannya sama dengan penyajian untuk obat asam urat dan diabetes. Hanya banyaknya daun salam yang digunakan lebih banyak. Bila untuk asam urat dan diabetes membutuhkan sekitar sepuluh lembar, maka untuk kesehatan pencernaan anda membutuhkan sekitar 15 sampai 20 lembar.

7.
 Mengobati Sakit Maag

Sediakan 15 – 20 lembar daun salam dan cuci hingga bersih, seperti biasa, rebus lah daun itu dengan setengah liter air, dan tunggu sampai 15 menit mendidih. Tambahkan gula dan enau secukupnya ketika mendidih.Setelah itu tunggu hingga agak dingin, dan minum air hasil rebusan tersebut. Minumlah ramuan ini setiap hari hingga maag anda sembuh.

8. Untuk Kesehatan Rambut

Daun salam koja juga diketahui dapat mencegah tumbuhnya uban di usia dini. Untuk menjaga kesehatan rambut, daun salam koja juga bisa digunakan. Caranya, campurkan daun salam koja dengan minyak rambut dan rebus selama beberapa menit. Gunakan campuran tersebut sebagai hair tonic pada rambut setiap hari.

9. Membantu Melangsingkan Tubuh

Mengunyah beberapa lembar daun salam koja setiap hari juga bisa menurunkan berat badan, lho! Tambahkan juga daun salam koja pada menu diet untuk membantu Anda mengurangi berat badan.

10. Menjaga Kesehatan Mata.

Daun salam koja juga dipercaya mampu meningkatkan kesehatan mata. Jika tak suka memakannya dalam keadaan mentah, maka makanlah bersama masaka
n.
Ekologi
Salam menyebar di Asia Tenggara, mulai dari Burma, Indocina, Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Kalimantan dan Jawa. Pohon ini ditemukan tumbuh liar di hutan-hutan primer dan sekunder, mulai dari tepi pantai hingga ketinggian 1.000 m (di Jawa), 1.200 m (di Sabah) dan 1.300 m dpl (di Thailand); kebanyakan merupakan pohon penyusun tajuk bawah.  Di samping itu salam ditanam di kebun-kebun pekarangan dan lahan-lahan wanatani yang lain, terutama untuk diambil daunnya. Daun salam liar hampir tak pernah dipergunakan dalam masakan, selain karena baunya sedikit berbeda dan kurang harum, salam liar juga menimbulkan rasa agak pahit.
Budidaya
Tanaman salam tumbuh pada tanah dengan ketinggian 225-450 meter di atas permukaan laut dengan curah hujan 3.000-4.000mm/tahun pada jenis latosol kehitaman. Pemupukan dilakukan dengan menambah pupuk kandang secukupnya pada saat penanaman. Untuk menambah daun, dilakukan penambahan pupuk NPK.
Pemanenen salam dilakukan dengan pemetikan daun yang sudah berwarna hijau tua. Daun tersebut dipangkas secara acak pada ranting-rantingnya.  Sesudah daun diperoleh dari rantingnya, daun dilayukan dengan cara dihamparkan di lantai pada suhu ±27 °C dengan pembalikan intensif selama tiga hari. Untuk mendapatkan minyak atsiri selanjutnya simplisia salam disuling dengan alat penyuling air dan uap selama 10 jam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar